Pada hari Jumat yang cerah, tepatnya tanggal 11 Oktober 2024, seluruh siswa dan siswi SMPIT Abu Bakar Yogyakarta berpartisipasi dalam sebuah kegiatan literasi yang penuh inspirasi. Kegiatan bertajuk “Ayo Menulis Mading” ini diselenggarakan dalam rangka program Jumat Literasi, yang rutin diadakan untuk meningkatkan minat menulis dan kreatifitas siswa dalam menyampaikan ide melalui media mading (majalah dinding). Kegiatan ini dilaksanakan pada pukul 07.30 pagi, tepat setelah kegiatan BIPA pagi selesai hingga pukul 08.30 WIB. Lokasi kegiatan ini adalah di Masjid Lantai 1 bagi siswa putra dan di Aula Asrama Putri bagi siswi putri.
Kegiatan webinar ini menghadirkan dua pemateri yang sudah sangat berpengalaman di bidang penulisan dan jurnalisme, yaitu Ibu Siti Nurjannah, M.Sc., seorang penulis dan editor berpengalaman yang menjadi pemateri untuk siswi putri, serta Bapak Ganjar, S.H., seorang redaktur di Suara Merdeka yang menjadi pemateri bagi siswa putra. Dengan tema yang memotivasi, “Ayo Menulis Mading,” para siswa dan siswi diberi pembekalan tentang bagaimana cara menyusun mading yang kreatif, informatif, dan menarik.
Kegiatan ini dimulai dengan sambutan hangat dari panitia yang menjelaskan pentingnya literasi di era modern ini. Setelah itu, agenda dilanjutkan dengan sesi pemaparan materi oleh pemateri.
Ibu Siti Nurjannah, M.Sc., dalam pemaparannya kepada siswi putri, menjelaskan langkah-langkah penting dalam proses pembuatan mading yang menarik. Dengan gaya penyampaian yang santai namun sarat ilmu, beliau membagikan kiat-kiat menulis artikel yang mampu menarik perhatian pembaca serta bagaimana mendesain mading yang informatif namun tetap estetis. Tidak hanya teori, Ibu Siti juga memaparkan pengalaman pribadinya sebagai editor, memberikan inspirasi bagi para siswi untuk memulai karir di dunia kepenulisan dan jurnalistik.
Di sisi lain, Bapak Ganjar, S.H., berbagi pengalaman sebagai seorang redaktur dengan siswa putra. Beliau menekankan pentingnya kepekaan dalam memilih topik yang relevan dan menarik perhatian pembaca. Menulis untuk mading, menurut beliau, harus didasari dengan rasa ingin tahu yang tinggi dan kemampuan menyampaikan informasi secara padat dan jelas. Sesi ini penuh dengan diskusi interaktif, di mana para siswa aktif mengajukan pertanyaan terkait teknik penulisan dan penyusunan mading.
Sesi kedua kegiatan ini diisi dengan diskusi interaktif. Para siswa diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan kepada pemateri. Banyak pertanyaan menarik yang diajukan, mulai dari cara menulis headline yang menarik hingga bagaimana mengatasi writer’s block. Para pemateri menjawab dengan sabar dan memberikan contoh-contoh nyata yang mudah dipahami.
Setelah sesi tanya jawab yang penuh antusiasme, para siswa dan siswi diberikan kesempatan untuk memulai latihan praktis membuat mading secara individu. Setiap siswa siswi ditantang untuk membuat konsep mading dengan tema yang sudah ditentukan, yaitu “Pentingnya Literasi dalam Kehidupan Sehari-hari”. Dalam sesi ini, kreativitas para peserta benar-benar diuji. Mereka harus memikirkan outline, memilih akankanh menulis artikel ayau opini, membuat gambar ilustrasi karikatur, dan merancang layout mading.
Kegiatan ini tidak hanya mengasah kemampuan menulis, tetapi juga mendorong siswa dan siswi untuk berpikir kritis serta menghargai proses kreatif dalam menciptakan sesuatu yang bermanfaat dan informatif bagi orang lain.
Acara Jumat Literasi kali ini ditutup dengan presentasi hasil karya mading dari masing-masing siswa. Setiap individu dengan penuh percaya diri memaparkan konsep dan isi mading yang telah mereka buat di depan teman-teman dan guru-guru. Tidak hanya mendapatkan masukan dari para pemateri, siswa siswi terbaik juga mendapatkan apresiasi berupa penghargaan sebagai bentuk motivasi untuk terus berkarya.
Semangat literasi dan kreatifitas yang ditunjukkan oleh para siswa dan siswi selama kegiatan ini patut diacungi jempol. Dengan adanya kegiatan seperti ini, diharapkan minat dan kemampuan menulis siswa semakin berkembang, dan budaya literasi di sekolah kita terus tumbuh.
Kegiatan “Ayo Menulis Mading” ini menjadi langkah awal yang baik dalam mendorong siswa untuk lebih berani berkarya dan mengekspresikan diri melalui tulisan. Mading sebagai media informasi sekolah diharapkan tidak hanya menjadi tempat menampilkan karya-karya siswa, tetapi juga menjadi sumber inspirasi dan pembelajaran bagi seluruh warga sekolah.